Menjadi politisi atau politikus berarti menjadi penyambung suara rakyat lho Quipperian! Karena kerjaan politisi adalah menjalankan kebijakan berdasarkan aspirasi masyarakat. Para politisi biasa kita jumpai menjadi pemimpin pemerintahan atau sebagai anggota parlemen (provinsi, kota, kabupaten).
Karier politisi dimulai dari proses pencalonan di pemilihan umum dan dipilih oleh pemegang hak pilih. Oleh karena itu, politisi mulai ramai berlaga ketika adanya ajang pemilihan umum baik tingkat legislatif maupun daerah. Nah, bagi Quipperian yang tertarik menjadi politisi, pengalaman organisasi bisa menjadi modal dasar untuk mulai terjun ke partai politik.
Untuk menjadi seorang politisi, kamu bisa mulai dengan bergabung di suatu partai politik. Dengan tekun menjalankan peran di sana dan menjadi pengurus, kamu bisa dengan segera ditunjuk menjadi calon politisi yang dicalonkan untuk menjabat di pemerintahan.
Selain bergabung dalam partai politik, kamu juga bisa bergabung dengan organisasi masyarakat nasional.
Banyak politikus Indonesia yang memulai karirnya dengan aktif di organisasi tersebut, seperti Megawati Soekarno Putri yang memulai karier politiknya dari Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI).
Dikutip dari kompas.com berdasarkan data KPU ada 7.968 orang yang tercantum dalam daftar caleg yang memperebutkan kursi di DPR. Jumlah ini berasal dari 20 partai politik yang mengikuti Pileg 2019.
Menyambung informasi dari rakyat ke pemerintah dan sebaliknya.
Menentukan dan menjalankan kebijakan publik yang bertujuan untuk kesejahteraan rakyat.
Merumuskan dan memutuskan undang-undang dan hukum di rapat anggota parlemen (provinsi, kota, dan kabupaten).
Meminta dan mengartikulasikan prioritas kebijakan publik, kebutuhan sipil dan masalah yang diidentifikasi oleh anggota dan pendukung.
Menyosialisasikan dan mendidik pemilih dan warga negara dalam berfungsinya sistem politik, pemilu dan nilai-nilai politik umum di masyarakat.
Kemampuan organisasi
Kemampuan retorika
Pengetahuan tentang hukum dan politik
Kemampuan bahasa asing
Pengetahuan ketatanegaraan dan pemerintahan
Pengetahuan sejarah bangsa
Politisi memiliki jenjang karir yang terkait dengan suatu organisasi atau partai politik tempatnya bergabung. Berkarir di partai politik menjadi modal awal untuk bisa duduk menjadi pemimpin pemerintahan ataupun anggota parlemen sebagai puncak karir politisi. Namun secara organisasional, politisi memiliki jenjang karier tersendiri di dalam partainya yang secara umum dapat digambarkan sebagai berikut:
Pengurus partai / organisasi politik masyarakat. Bergabung menjadi anggota partai dan mengambil bagian dari pengurus menjadi karir awal yang harus dijalani partai politik.
Jika politikus ingin serius mendapatkan jabatan yang bagus ke depannya, ia harus memulai sebagai pengurus partai yang bergelar S1. Jabatan yang bisa dimulai adalah dengan sebagai staf administrasi atau sekretaris partai.
Organisator lapangan. Saat seorang politikus sudah mulai ambil bagian untuk berkampanye mengenalkan diri maupun kandidat yang akan mendapatkan jabatan politik. Nah jabatan yang bisa ditemukan sebagai organisator lapangan adalah sebagai senator.
Dewan pengurus partai. Sebagai dewan pengurus, tugas politikus akan bertambah. Seperti pengumpulan dana, pengatur strategi dan pengawas keuangan.
Dewan pengurus partai bisa berbentuk Sekretaris Dewan Partai ataupun Ketua Umum Partai. Dewan pengurus ada di tingkatan ranting (kecamatan), cabang (kota/kabupaten), daerah (provinsi) hingga pusat.
Quipperian pasti tidak asing lagi dengan Bapak Jusuf Kalla yang akrab disapa JK bukan? Beliau adalah Wakil Presiden Indonesia dengan masa jabatan 2014-2019. Pengalaman berpolitik pria kelahiran Sulawesi Selatan ini, benar-benar dimulai sejak kuliah. Ia aktif tergabung dalam berbagai organisasi kepemudaan dan kemahasiswaan, salah satunya Pelajar Islam Indonesia (PII) dan menjadi Ketua HMI Cabang Makassar. Menurut JK, memulai karir sebagai politikus harus fokus. Sebagai politikus yang bertanggung jawab kepada rakyat dibutuhkan energi yang tidak sedikit agar mendapatkan hasil yang maksimal. Dan jangan lupa untuk mementingkan kebutuhan rakyat saat kamu berkarier sebagai politikus dan sudah memegang jabatan. Oleh karena itu, JK pernah mendapatkan penghargaan Lifetime Achievement Award For Government Leadership dari Forum Kepemimpinan Muslim Dunia. Melalui perjalanan karier JK, kita bisa melihat seberapa fokusnya ia menjadi seorang politikus dengan berbagai jabatan yang pernah diembannya. Baginya, menjadi politikus berarti menjadi jembatan rakyat.
Sumber foto: katadata.co.id
Quipperian pasti tidak asing lagi dengan Bapak Jusuf Kalla yang akrab disapa JK bukan? Beliau adalah Wakil Presiden Indonesia dengan masa jabatan 2014-2019. Pengalaman berpolitik pria kelahiran Sulawesi Selatan ini, benar-benar dimulai sejak kuliah. Ia aktif tergabung dalam berbagai organisasi kepemudaan dan kemahasiswaan, salah satunya Pelajar Islam Indonesia (PII) dan menjadi Ketua HMI Cabang Makassar. Menurut JK, memulai karir sebagai politikus harus fokus. Sebagai politikus yang bertanggung jawab kepada rakyat dibutuhkan energi yang tidak sedikit agar mendapatkan hasil yang maksimal. Dan jangan lupa untuk mementingkan kebutuhan rakyat saat kamu berkarier sebagai politikus dan sudah memegang jabatan. Oleh karena itu, JK pernah mendapatkan penghargaan Lifetime Achievement Award For Government Leadership dari Forum Kepemimpinan Muslim Dunia. Melalui perjalanan karier JK, kita bisa melihat seberapa fokusnya ia menjadi seorang politikus dengan berbagai jabatan yang pernah diembannya. Baginya, menjadi politikus berarti menjadi jembatan rakyat.
Sumber foto: katadata.co.id